Monday, December 3, 2018

Fungsi, peran tari,  nilai, latar belakang, dan

penyajian Tari Topeng Gettak

 

  1.   Fungsi, peran tari, nilai Tari Topeng Gettak

A.    Fungsi

     Fungsi tarian ini adalah premier yaitu untuk hiburan untuk menyambut tamu serta untuk hiburan yang lain sesuai hiburan.

B.     Peran Tari

     Tari Topeng Gethak merupakan salah satu tari tradisi kerakyatan yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di wilayah Kabupaten Pamekasan.
Dalam pertunjukan Kesenian Sandhur, terdiri dari 4 macam sajian kesenianyang  membentuk satu repertoar penyajian  yaitu Pajuan (andhongan), Tarian Rondhing, Tari Topeng Klonoan/Getak, dan  Cerita semalam suntuk. Topeng Getak merupakan salah satu tarian pembuka dalam suatu sajian Kesenian Sandhur.

C.     Nilai

     Tarian ini menggambarkan tokoh Prabu Bolodewo dalam lakon Topeng Dhalang Madura yang ditiru oleh masyarakat awam. Topeng Dhalang Madura  saat itu dimainkan dan ditonton hanya dilingkungan keraton atau kaum bangsawan. Jarang sekali atau hampir tidak mungkin ada kesempatan bagi masyarakat awam untuk menyaksikan penampilan Topeng Dhalang tersebut.


 

2.    Latar Belakang Tari Topeng Gettak

Tari Topeng Gethak merupakan salah satu tari tradisi kerakyatan yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di wilayah Kabupaten Pamekasan - Pulau Madura - Propinsi Jawa Timur - Indonesia.Pada mulanya tari topeng Gethak tidak dapat dipisahkan dari pertunjukan Ludruk Sandur atau kesenian Sandur. Kesenian Sandhur merupakan jenis kesenian rakyat yang sangat digemari di  Pamekasan Madura, khususnya dikalangan masyarakat pedesaan.  Semua pelosok daerah di Pamekasan mengenal kesenian Sandhur ini menjadikan salah satu jenis hiburan yang memasyarakat dan spesifik,  hal ini dapat dibuktikan dari keberadaan pertunjukan seni Sandhur pada setiap ada pesta perkawinan, khitanan ataupun hajatan lainnya. 

Dalam pertunjukan Kesenian Sandhur, terdiri dari 4 macam sajian kesenian yang  membentuk satu repertoar penyajian  yaitu Pajuan (andhongan), Tarian Rondhing, Tari Topeng Klonoan/Getak, dan  Cerita semalam suntuk. Tari Topeng Getak merupakan salah satu tarian pembuka dalam suatu sajian Kesenian Sandhur.

 Tari Topeng Getak awalnya bernama Tari Klonoan. Tarian ini menggambarkan tokoh Prabu Bolodewo dalam lakon Topeng Dhalang Madura yang ditiru oleh masyarakat awam. Topeng Dhalang Madura  saat itu dimainkan dan ditonton  hanya dilingkungan keraton atau kaum bangsawan. Jarang sekali atau hampir tidak mungkin ada kesempatan bagi masyarakat awam untuk menyaksikan penampilan Topeng Dhalang tersebut.

  Tokoh Prabu Bolodewo dalam Topeng Dhalang bagi masyarakat merupakan tokoh yang amat sangat dibanggakan. Rasa bangga tersebut diungkapkan melalui ekspresi gerak yang tersusun menjadi tarian. Kata klonoan berasal dari kata kelana atau berkelana, yang bermakna Bolodewo berkelana. Tari Klonoan ini juga sebagai isyarat pembuka sajian Kesenian Sandhur.Dalam perjalanannya, Tari Klonoan ini berubah nama menjadi Tari Topeng Getak. Perubahan nama ini terjadi sejak Tahun 1980, ketika  Parso Adiyanto masih menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya jurusan Seni Tari. Pada saat tugas akhir, ia melakukan penelitian kesenian tradisi yang hidup di wilayahnya,.

Dari hasil penelitian diperoleh petunjuk bahwa Tari Klonoan tersebut  gerak-geraknya dan peralihan tiap gerak selalu tergantung pada bunyi kendang yang berbunyi “Ge” dan “Tak”. Bunyi kendang itulah yang mengilhami penciptaan nama Topeng Getak saat itu. Sampai sekarang nama Klonoan tidak lagi digunakan dan berubah menjadi Topeng Getak.Tari Topeng Getak dalam perjalanannya dari masa ke masa tetap menyatu beriringan  dalam satu sajian Kesenian Sandhur, bahkan seolah-olah tidak lekang karena kepanasan dan tidak lapuk karena kehujanan. Tari Topeng Getak selalu digemari oleh masyarakat di Kabupaten Pamekasan dan bahkan berkembang ke daerah Sampang, Bangkalan dan Sumenep.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan telah menetapkan Tari Topeng Getak sebagai Tari Khas Unggulan Kabupaten Pamekasan. Upaya pelestarian melalui jalur pendidikan formal (sekolah)  memang efektif dari sisi penari Topeng Getak, tapi dari sisi musik pengiring masih mengalami krisis seniman. Sekarang satu demi satu seniman musik pengiring Topeng Getak meninggal dunia. Upaya pengkaderan seniman alat musik tertentu masih bisa dijalankan, namun alat musik yang sangat dominan yaitu Sronen (terompet tradisional) sulit mengkondisikan regenerasinya, untuk itu diperlukan pencarian metoda transformasi permainan alat tiup sronen.



3.   Penyajian

 

1.      Ragam Gerak Tari Topeng Gettak


a.      Nyerek


-          Sikap badan tegak, kedua kaki kuda-kuda, tangan kanan lurus ke samping, tangan kiri tekuk ke samping, kepala hadap kanan, memegang sapu tangan.


b.      Kojeran Pandha’


-          Kaki kanan jinjit didepan kaki kiri, kaki kiri melangkah diikuti kaki kanan tanjak, kedua tangan penthangan.


c.       Kojeran Nontong


-          Kaki kanan junjung ke depan sambil menggerakkan ujung kaki, tangan kanan memutar sapu tangan ke samping.


d.      Mecce’ Jamang


-          Sikap badan tegak, kedua kaki kuda-kuda, kaki kanan dihentak-hentakkan, kedua tangan mengelus-ngelus Jamang.


e.       Penthang Gaga’


-          Sikap badan tegak, kedua kaki kuda-kuda, kedua tangan penthangan, kaki kanan dihentak-hentakkan, pinggul digoyang, badan dan kepala menoleh ke kanan ke kiri, tangan kanan memutar-mutar sapu tangan.


f.       Aenges Nole


-          Kedua kaki kuda-kuda, tangan kanan di pinggang, gerakan kepala patah-patah, menoleh ke kanan ke kiri sambil dianggukkan.


g.      Ngoncer Kangan-Kacer


-          Sikap badan mendak, kedua tangan memegang kencer, kaki kanan dihentak-hentakkan sambil putar mundur, pinggul digoyang.


h.      Ngaca Segek


-          Sikap badan tegak, kepala gerak ethek disertai hentakan, tangan kanan ngaca di depan kepala, tangan kiri ke samping, kaki dihentakkan.


i.        Ngaca Kangan Kacer


-          Kaki kiri di depan, tangan kanan ngaca, tangan kiri disamping telinga.


j.        Ngaca Nyorot


-          Sikap tanjak, kepala gerak ethek disertai hentakkan kaki kanan, tangan kanan ngaca, tangan kanan diatas paha.


k.      Gidhek Nole


-          Sikap badan mendhak, kedua tangan di pinggang, kepala menghadap kanan, pinggul di goyang ke kanan ke kiri, kepala menoleh ke kanan ke kiri.



l.        Nyothok


-          Tangan kanan lurus ke samping, tangan kana keatas, kemudian di dorong ke kanan dan ke kiri bersamaan kaki melangkah.


m.    Jeglong


-          Sikap badan miring ke kanan, kaki kiri jinjit, kedua tangan di kepakkan.


n.      Semba Manjeng


-          Sikap badan tegak, kedua kaki kuda-kuda, kedua tangan menyembah.


o.      Semba Gejjek


-          Sikap badan tegak, kaki kanan jinjit dihentak-hentakkan, kedua tangan sembahan, kepala digerak-gerakkan ke samping (Ethek).


p.      Branyak


-          Sikap badan tegak, kedua kaki kuda-kuda, kedua tangan dipundak.


q.      Lenggang


-          Melangkah gagah kedua tangan lembayan ata.


r.       Tandang Gaga’


-          Sikap badan tegak/mendak, kedua kaki dibuka, kedua tangan lurus ke samping.


s.       Kojeran Pajuwan


-          Sikap badan tegak, kedua kaki jinjit, kedua tangan memegang celana.


t.        Lawung


-          Sikap badan tegak, kedua kaki buka, kedua tangan samping, telapak tangan menghadap kanan.


u.      Mecce’ Topeng


-          Sikap badan tegak kedua kaki kuda-kuda, posisikedua tangan didekat topeng.


v.      Lembay Gaga’


-          Sikap badan tegak, kaki kanan didepan kaki kiri, kedua tangan posisi lembayan atas.


w.    Gejjegan


-          Sikap badan agak miring kanan, kaki kanan jinjit, tangan kanan di pinggang, tangan kiri tekuk di depan.


x.      Nengkong Gejjeg


-          Sikap badan duduk jengkeng (nengkong).


y.      Ngeddu’ Nyorot


-          Kaki kiri melangkah mundur dengan cara dihentakkan, kaki kanan jinjit, kedua tangan sembahan, kepala hadap ke bawah.


z.       Lembay Gejjeg


-          Kaki kiri dan kanan gejjek melangkah ke depan, kedua tangan lembay ke atas.




2.      Musik Iringan Tari Topeng Gettak


                  Musik yang digunakan adalah berupa Gamelan Sronen Tello’ dan Gending Srone yaitu :


-          Kendang


-          Kempul/Gong


-          Kenong Tello’


-          Sronen


-          Sramaan


-          Kojeran


-          Giroan Topeng


-          Sendhuwan Topeng


-          Topeng Langsem


-          Ayak


-          Yang-layang




3.      Tata Rias dan Busana Tari Topeng Gettak


a.      Tata Rias


Karena tarian ini menggunakan topeng maka tidak perlu menggunakan tat arias tetapi apabila topeng yang digunakan menggunakan system gigitan maka sebaiknya menggunakan rias sederhana yang bersifat netral.





b.      Busana/Property


Busana yang digunakan terdiri dari:


-  Jamang


- Rambut Palsu


- Topeng


- Baju Rompi


- Kalung Kace


- Celana


- Sabuk


- Rapek belakang, depan, samping


- Kaos kaki


- Sapu tangan

- Gongsen         



* Nilai harapan Komunitas Penari berharap bahwa penari Topeng Gettak tidak akan punah dan masih Eksis / berkembang 
* Nilai keindahan dari tari  Tarian Topeng Gettak adalah tarian yang mempunyai ciri khas tersendiri yaitu gretakan 
* Nilai Intrinsik dari sebuah tarian Topeng Gettak ialah pesan yang disampaikan didalam gerakan tari itu sendiri 
* Nilai ekstrinsik ialah aksesoris-aksesoris yang dipakai oleh sipenari mempunyai makna tersendiri.  






       




 


 


No comments:

Post a Comment